Wednesday, August 21, 2019

File System Hierarchy Standard


Filesystem Hierarchy Standard adalah Standard yang digunakan oleh perangka lunak dan pengguna untuk mengetahui lokasi direktory yang berada pada komputer. FHS digunakan oleh perangkat lunak untuk menciptakan suatu aplikasi yang compliant dengan FHS.



Berikut perintah yang ada di direktory FHS
  • / (root folder) : Perintah direktori akar(root) dari seluruh hirarki
  • /bin/ : Perintah direktori yang berisi program-program yang esensial yang harus tersedia pada modus user.
  • /boot/ : Direktori tempat menyimpan file-file yang dibutuhkan oleh boot.
  • /dev/ :  Perintah penyimpan device file
  • /etc :  Perintah sebagai penyimpan konfigurasi sistem
  • /home : Perintah direktori untuk menyimpan data, konfigurasi, daan fil-file pengguna sistem
  • /lib : Perintah tempat file pustaka yang dibutuhka oleh program yang terdapat pada direktori /bin dan /sbin.
  • /media : Perintah direktori yang berisi mountpoint dari removable media
  • /mnt : Perintah mountpoin sementara
  • /opt : Perintah tempat menyimpan paket aplikasi opsional
  • /proc : Perintah filesystem maya yang endokumentasi status karnel dan proses sebagai file teks
  • /root : Perintah direktori untuk user root
  • /sbin : Perintah untuk program esensial yang hanya boleh dijalankan oleh user root
  • /temp : Perintah untuk direktori menyimpan file temporeri
  • /usr : Perintah berisi program yang bisa diakses oleh user 
  • /var : Perintah untuk tempat menyimpan file-file variabel

Kegiatan praktek SMK TKJ

Kegiatan config server debian XI TKJ 2










Membuat Web server pada linux debian


//Setelah membuat IP address dan  DNS Selanjutnya kita buat Web Server
#cd /etc/apache2/sites-available


//setelah itu copy kan file default
#cp defautl www.coba.com             //buka dengan editor www.coba.com
#nano www.coba.com


//tampilan awal www.coba.com sebelum diedit


//edit www.coba.com seperti dibawah ini, jika sudah edit jangan lupa save :
“ctrl+x” , “y” , “enter”


//pindah direktory
#cd /var/www/            

//lalu buka file index.html melalui file editor nano dengan perintah :
#nano index.html


//tampilan awal www.coba.com sebelum diedit



//edit seperti halnya buat html, atau coba tambahkan aja kalimat seperti gambar dibawah ini
// jika sudah edit jangan lupa save           
“ctrl+x” , “y” , “enter”


//tambah kan perintah untuk mengaktifkan site www.coba.com dan nonaktifkan site default
#a2ensite www.coba.com             

//dan ketikan perintah                    
#a2dissite default



//jika sudah diedit dan diubah semua maka restart apache2 untuk web server dengan perintah
#/etc/init.d/apache2 restart

//jika berhasil maka “ok”, jika salah dalam config maka akan ada “falid” cek antara lain nano www.coba.com dan restart kembali


//rubah ip yang ada pada virtual pada pc menjadi ip seperti berikut :



//buka brouwser seperti mozila, crhome : ketika pada search www.coba.com, jika berhasil maka akan mucul web server yang tadi kita buat pada linux debian, jika salah cek lagi ip yang terdapat pada ip virtual.



Membuat DNS pada linux debian server


#cd /etc/bind

#nano named.conf
//jika kosong file yang ada pada editor maka ada yang korup pada linux nya atau virtual error


//Buat zone untuk pembuatan data base DNS lihat gambar untuk pembuatan zone

//simpan jika sudah membuat zone dengan ketik :   “ctrl+x” ,  “y”  , “enter”
//setelah simpan copy kan db.local dan db.127
#cp db.local db.coba
#cp db.127 db.192

//buka editor
#nano db.coba

//edit db.coba hingga seperti ini, jika sudah jangan lupa save   “ctrl+x” ,  “y”  , “enter”

//buka editor
#nano db.192

//edit db.192 hingga seperti ini, jika sudah jangan lupa save   “ctrl+x” ,  “y”  , “enter”


//buka editor
#nano /etc/resolv.conf
//tambahkan perintah hingga seperti ini, jika sudah jangan lupa save   “ctrl+x” ,  “y”  , “enter”

//restart bind nya dengan perintah,   #/etc/init.d/bind9 restart

//jika berhasil maka ok, ok, jika falid berarti ada yang salah dalam config cek ulang antara lain :
1.   nano named.conf         2. nano db.coba       3. nano db.192         4. nano resolv.conf
//jika sudah cek semua dan sudah diedit yang salah, restart ulang bind9 nya.